Senin, 28 November 2011

INVENTORY MANAGEMENT



Deskripsi Inventory Management
Mengelola inventory dengan efektif merupakan hal yang sangat krusial bagi kelancaran suatu perusahaan. Mengurangi inventory yang berlebih & menginvestasikan inventory yang tepat sesuai kebutuhan pelanggan, akan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan & inventory turnover yang lebih baik yang pada akhirnya meningkatkan profit margin. Pelatihan Inventory Management ini membahas strategi & teknik manajemen persediaan (inventory) untuk industri manufaktur & jasa, terutama dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

 Materi Training Inventory Management
1.    Pengantar
- Apakah Inventor
- Kenapa Kita Perlu Inventory
- Jenis Inventory
- Inventory Metric
- Inventory Cost

   2.  Teknik Manajemen Persediaan :
- ABC Inventory Analysis : Menggunakan Metode  ABC Untuk Mengontrol Inventory
- Order Quantities
- Economic Order Quantity
- Order Review Method :
* Independent Demand
* Dependent Demand
* Reorder Point
* Uncertain Demand
* Time Phase Order Point
* Periodic Review System

   3. Inventory Valuation
- Teknik FIFO, LIFO

   4. Safety Stock :
- Standard Deviation
- Service Level
- Menentukan Safety Stock

   5.  Inventory Accuracy :
- Periodic Count & Cycle Count
- Metode Cycle Counting : ABC Class, Control Group, Process Control
- Kriteria Counter & Investigator

 Waktu dan Tempat Pelatihan Inventory Management
20– 21 Desember 2011
08.00 – 16.00 WIB
Hotel Scarlet Dago- Bandung

Peserta Pelatihan
Manufacturing Manager, Production Planner, Material Manager, Logistic Manager, Material controller, Master scheduler, Warehouse manager, Finance/accounting manager

Instruktur
Ir. Ating Sudrajat, MT.


Kamis, 24 November 2011

MANAJEMEN KEHUMASAN


Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media massa cetak dan elektronik. Menjamurnya berbagai media massa dan derasnya arus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat.
Dengan kondisi tersebut, diperlukan kelembagaan Humas (Hubungan Masyarakat) dalam mengimbangi arus informasi di masyarakat yang sewaktu-waktu dapat merugikan. Humas atau yang lebih dikenal sebagai PR (Public Relation) merupakan salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi/instansi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Pembentukan Humas berfungsi untuk menterjemahkan kebijakan kepada intern (pegawainya) atau masyarakat/publik dan untuk memonitor setiap sikap dan tingkah laku publik/masyarakat untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sebagai bahan pengambil keputusan.
Materi kursus dalam Pelatihan Manajemen Kehumasan diataranya:
1. Peranan Humas dalam operasi perusahaan
2. Manajemen dan kode etik Humas
3. Menciptakan budaya perusahaan
4. Manajemen Krisis perusahaan
5. Perencanaan strategi Humas
6. Proses komunikasi dan hubungan dengan pers
7. Membangun Opini Publik
Sifat dari opini public
Memahami karakter publik
8. Protokoler
Pengertian Protokoler dan hubungan dengan Humas
Ruang lingkup tugas kegiatan protokol.
Tata krama Pergaulan Bisnis, dasar pelaksanaan protokol

Participant Pelatihan Manajemen Kehumasan
Manajer, Supervisor bagian Humas serta Public Relation

Instruktur Pelatihan Manajemen Kehumasan
Dra. MC. Maryati, MM.

Bila membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai Pelatihan Manajemen Kehumasan dapat menghubungi:
Bexcellent Consultant
Jl. Parangtritis Km 6,5 (Komplek Kampus ISI) Sewon, Bantul, Yogyakarta
Phone : 0274—7855441          Fax. : 0274—414137
E-mail : bxcellentconsultant@yahoo.com
Website : www.bexcellentjogja.com

Minggu, 20 November 2011

ADMINISTRASI ALAT BERAT

Peningkatan dalam bidang perbekalan atau sarana dan prasarana adalah berarti meningkatkan efisiensi material dan memaksimalkan output dalam bentuk pelayanan terhadap pelanggan. Terlebih lagi, pada perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan alat berat, sehingga aspek pemeliharaan dan fungsi administrative lainnya dalam penanganan alat berat yang dimiliki dan sarana-sarana pendukung lainnya, merupakan hal yang inti karena berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan.
Berkenaan dengan hal tersebut, perlu adanya suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan agar para staf yang bertugas memahami berbagai sistem administrasi pemeliharaan sarana dan prasarana terhadap peningkatan kinerja pengelolaan alat berat.
Pelatihan Administrasi Alat Berat ini bertujuan agar peserta mengetahui sistem administrasi, khususnya pada sistem pemeliharaan (maintenance) sarana dan prasarana dan lebih khusus alat berat yang dimiliki.
Materi Kursus Pelatihan Administrasi Alat Berat
• Pemahaman Dasar Alat Berat• Peraturan dan Perundangan Terkait
• Klasifikasi Alat berat berdasarkan Jenis dan Fungsi
• Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi
• Analisa Kegiatan administrasi
- Penyusunan DFD & ERD
- Document Flow
- Pembuatan database menggunakan Firebird
• Registrasi dan Pengenaan Pajak Alat Berat
• Pembuatan Laporan-Laporan Administrasi
- Laporan Stok Barang
- Laporan Pengeluaran
- Laporan Pendapatan
- Penjadwalan Perawatan
- Laporan Rugi Laba

Participants
Pelatihan administrasi alat berat ini ditujukan bagi para staf administrasi atau teknisi serta supervisor lapangan yang bertanggungjawab pada ketersediaan data-data dan dokumentasi yang terkait dengan fungsi pengelolaan alat berat.

Instructor
Ir Bahtiyar Priyanto & team

Waktu & Tempat
Tanggal: 19-22 Desember 2011
Tempat : Wisma MM UGM Yogyakarta

Informasi Pelatihan
Bexcellent Consultant
Jl. Parangtritis Km 6,5 (Komplek Kampus ISI) Sewon, Bantul, Yogyakarta
Phone  : 0274—7855441          Fax. : 0274—414137
E-mail  : bxcellentconsultant@yahoo.com
Website : http://www.bexcellentjogja.com/

Kamis, 03 November 2011

COST ESTIMATION PROJECT

http://www.bexcellentjogja.com/

Materi Program pelatihan ini dirancang untuk melengkapi para pemimpin proyek dan anggota proyek dengan pengetahuan, keterampilan yang membuat mereka mampu melakukan estimasi terhadap  proyek yang direncanakan. Estimasi merupakan proses dasar dari industri yang menjawab pertanyaan "Berapa banyak proyek tersebut diperkirakan memerlukan biaya?"
Ketidakakurasian dari estimasi proyek akan menimbulkan efek yang mengganggu semua pihak yang terlibat. Karena proyek industri membutuhkan waktu yang relative lama pelaksanaannya, komitmen financial harus didapatkan sebelum proses industri, biasanya sudah didapat harganya sebelum proyek tersebut dilaksanakan pembangunannya.
Estimasi biaya proyek ini sangat berguna bagi pihak perencana, pelaksana, maupun pemberi tugas (owner), serta investor untuk menentukan apakah proyek dijalankan atau tidak. Estimasi biaya proyek juga akan membantu dalam analisis biaya manfaat suatu proyek.Oleh karena itu pelatihan ini sangat penting bagi mereka Para praktisi, para perencana, pelaksana, pengawas dan pemelihara serta mereka yang terlibat atau berminat mendalami estimasi biaya proyek.
Pelatihan Cost estimation Project akan dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 20-22 November 2011 bertempat di Yogyakarta.
Pada pelatihan kali ini akan dibahas mengenai:
1. Preliminary and Detail Estimate
2. Accuracy of Cost Estimation
3. Bill of Quantity
4. Productivity Estimating
5. Resource Scheduling
6. Work Breakdown Structure (WBS)
7. Create Project Cash Flow
8. Compare the Actual Cost and Budget Plan
9. Bid Evaluation
10. Aplikasi Program Komputer
11. Studi kasus Proyek Terkait
yang akan disampaiakan oleh Agus Sugeng Budijono, S.Tr, SE, MM
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan Cost Estimation Project dapat menghubung:
Bexcellent Consultant
Jl. Parangtritis Km 6,5 (Komplek Kampus ISI) Sewon, Bantul, Yogyakarta
Phone  : 0274—7855441          Fax. : 0274—414137
CP       : FAJAR (087839890326)E-mail  : bxcellentconsultant@yahoo.com
Web    : http://bexcellentjogja.com/

Rabu, 02 November 2011

IMPLEMENTASI PSAK 50 & 55 DI DUNIA PERBANKAN

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55 serta perhitungan risiko operasional (standar Basel II) terhadap perbankan saat ini masih dalam masa transisi meski telah berlaku sepenuhnya terhitung tahun ini. Deputi Gubernur Bank Indonesia menjelaskan penerapan PSAK 50 dan 55 tentang instrumen keuangan tidak bisa dihindari, karena kesepakatan umum sebagai sistem akuntansi yang harus dipatuhi. Namun, pelaksanaannya bagi perbankan nasional dilakukan bertahap. Saat ini, penerapan PSAK telah diberlakukan kurang lebih selama hampir satu tahun, sambil mempelajari penerapan di beberapa negara yang juga menemui persoalan seperti Singapura dan Australia.
PSAK 50 dan 55 mengubah pencatatan pada beberapa pos sehingga lebih terlihat kinerja dari bisnis inti dan bisnis pelengkap bank. Data ini bisa membantu regulator untuk menganalisis perbankan.
Oleh karena itu dikiranya sangat perlu sekali diadakan pelatihan mengenai Implementasi PSAK 50 & 55 ini.
Pelatihan mengenai PSAk 50 & 55 ini sangat perlu diadakan karena Memberikan pengetahuan yang terkini bagi peserta agar akuntansi financial intrumen yang selama ini dianggap sangat sulit dapat dipahami dengan baik. Juga akan mengetahui bagaimana praktek akuntansi yang dituntut Bank Indonesia, Pasar Modal, dan IAI.
Pelatihan Implementasi PSAK 50 & 55 ini akan terselenggara selama 3 hari di Bandung pada tanggal 15-17 November 2011,dalam pelatihan tersebut akan di bahas mengenai:
1. Scope of financial instrument
2. Jenis financial instrument : what the reasons to invest, type of investment, benefit, risk,
3. Apa tujuan PSAK 50 dan 55 vs IFRS dan IAS
4. Financial asset, financial liability
5. Market risk, hedging, credit risk, fair value
6. Penyajian dan pengungkapan berbagai risiko.
7. Derivatif
8. Purchase and sale of stock and bond investment.
9. Transaction cost
10. Metode suku bunga efektif dan perhitungannya berbasarkan time value of money.
11. Bagaimana menentukan interest paid dan interest expense dengan effective interest rate
12. Instrumen Lindung Nilai
13. Akuntansi Lindung Nilai : Atas Fair Value, Cash Flow, Dan Net Investment
14. PSAK 50 Dan 55 Untuk Bank : Implementasi dalam Manajemen Dan Akuntansi Kredit
15. Impairment Accounting : Apa, Mengapa, Valuasi Dan Reportingnya
16. Bagaimana Akuntansi Investasi Untuk Setiap Klasifikasi (Trading, AFS, dan HTM)
17. Bagaimana Teknik Penilaian Pada Pasar Aktif dan Tidak Aktif.
18. Opsi Beli dan Opsi Jual.
19. Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
20. Pembahasan Kasus Dan Tanya Jawab
21. Review Materi dan Tanya Jawab
22. Studi Kasus
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan Implementasi PSAK 50 & 55 ini dapat menghubungi:
Bexcellent Consultant
Jl. Parangtritis Km 6,5 (Komplek Kampus ISI) Sewon, Bantul, Yogyakarta
Phone  : 0274—7855441          Fax. : 0274—414137
CP : 087839890326
E-mail  : bxcellentconsultant@yahoo.com
Website : http://www.bexcellentjogja.com/